Wednesday, March 29, 2006

藝伎回憶錄 / Memoar seorang Geisha -- Arthur Golden

~ posted @ 5:30 PM ~ 0 意見

原文:Memoirs of a Geisha by Arthur Golden
翻譯書名:藝伎回憶錄
出版日期:2005年12月14日開本: 15X21‧ 平裝 本‧ 504頁
ISBN: 986-708-800-X定價:NT$ 330 網路價:NT$ 280
新書價:NT$ 264優惠時間至 2006.6.14

內容簡介:

二次世界大戰後,日本幾近凋零的藝伎文化,一位聲名顯赫的藝伎傳奇的一生,如同櫻花嬌弱盛開的形象,幸運而不平凡地被引入社交界。

一九二九年,年僅九歲的千代 (章子怡飾演) 被父親賣到京都祇園地區。由於她美麗的灰色眼睛引來漂亮且受到歡迎的紅牌藝妓初桃 (鞏俐飾演) 小姐的嫉妒,使得她小小的心靈受到驚嚇,也為她帶來訓練期間的重重阻礙。受訓期間的她試圖逃走並被抓了回來,導致姆媽提早終結她的訓練,直至躲進初桃最大的對手豆葉 (楊紫瓊飾演) 的羽翼下才結束她痛苦的日子。

豆葉成為千代的良師益友,並指導她,使她在藝伎界受到歡迎。很快地,千代成為了豆葉的妹妹,並且改名為小百合,豆葉並成功地為她安排了關係著一個藝伎成功與否的兩件大事:一是以歷史高價賣出小百合的童貞;另一個是為她找到一個贊助者來養她。豆葉預見了當時日本軍國主義盛行的局面,安排小百合成為一位將軍的情婦,也因此,在第二次世界大戰戰火蔓延之時,小百合和她在祇園的置屋都能安然無恙。戰後,將軍已無能為力繼續成為她的贊助者,許多人競相追求她;然而,她卻又陷入一份她渴盼、卻無力爭取的感情。田中一郎 (渡邊謙飾演) 曾經在小百合最低潮時鼓勵她、安慰她,在她心目中留下了不可抹滅的印象。但是他卻因為另一位小百合最熱切的愛慕者,同時也是他的好友及事業上的得力伙伴,而對這份愛戀裹足不前。

《藝伎回憶錄》小說人物的原型取材於日本藝伎岩崎峰子(Mineko Iwasaki),加以若干虛構的情節而成就這部精采萬分的小說。全書中,作者運用了大量的譬喻與意象來描繪人物內心情感的糾結與渴望,節奏分明,場景的轉移及情節的起伏在在令人驚奇。

本人讀後的感想:

我看是印尼文版本,所以對人的姓名,只能寫英文的姓名 ^^" 一月份回印尼時閱讀這本書,因為太深入得享受閱讀印尼文(很久沒有看印尼文的書)因此,讓媽媽生我的氣 ^^" 說我不夠理她,只顧看書而已 :p 這也沒辦法,回去的目的之一就是找一些印尼文的書來看嘛!(太久沒有看書了)

開始看時,覺得很有趣的一本書,跟著小Sayuri(千代???)的感受,反而到了中間,當Sayuri長大後,她的角色沒有那麼吸引人了(我的感受啦!)我倒是覺得Mameko (豆葉)的角色有趣多了,聰明多了。那個反臉的,那個壞人的角色有趣多了,沒有這倆個人後,故事反而變得沒意思 :p

對讀著的感受還好啦!我沒有被這本書弄得哭哭滴滴,而且對故事的結尾,反而有點失望,這根本只是一般愛情故事嘛!但,也沒辦法嘛!這樣也許才比較浪漫,夠羅曼蒂克 (哈哈)

不管怎麼樣,看這本書也挺過癮了(很久沒有看印尼文的書),有書可以讀也不錯嘛!而且從這本書裡面,可以知道日本的一些習俗,有一點點的人生觀,也可以看女人就是往往太重感情 ^.~



Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha by Arthur Golden
Harga:Rp 55.000,-
Ukuran:14 x 23 cm
Tebal:490 halaman
Terbit:Januari 2002

Ringkasan Cerita :
Memoar Seorang Geisha mengajak kita memasuki dunia geisha yang penuh rahasia, dunia di mana penampilan sangatlah penting; di mana keperawanan seorang gadis dilelang kepada penawar yang paling tinggi; dimana perempuan-perempuan dilatih untuk memikat laki-laki yang paling berkuasa; dan di mana cinta dicemooh sebagai ilusi belaka. Kisah Sayuri bermula di desa nelayan miskin pada tahun 1929, ketika sebagai anak perempuan berusia sembilan tahun, dengan mata biru kelabu yang luar biasa, dia dijual ke sebuah rumah geisha terkenal. Tidak tahan dengan kehidupan di rumah itu, dia mencoba melarikan diri. Tindakan itu membuat dia terancam menjadi pelayan seumur hidup. Saat meratapi nasibnya di tepi Sungai Shirakawa, dia bertemu Iwamura Ken. Di luar kebiasaan, pria terhormat ini mendekati dan menghiburnya. Saat itu Sayuri bertekad akan menjadi geisha, hanya demi mendapat kesempatan bisa bertemu lagi dengan pria itu, suatu hari nanti. Melalui Sayuri, kita menyaksikan suka duka wanita yang mempelajari seni geisha yang berat; menari dan menyanyi; memakai kimono, makeup tebal, dan dandanan rambut yang rumit; menuang sake dengan cara sesensual mungkin; bersaing dengan sesama geisha memperebutkan pria-pria dan kekayaan mereka. Namun ketika Perang Dunia II meletus, dan rumah-rumah geisha terpaksa tertutup, Sayuri, dengan sedikit uang, dan lebih sedikit lagi makanan, harus mulai lagi dari awal untuk menemukan kebebasan yang langka dengan cara-caranya sendiri.

ISBN : 979-686-652-8; 40202652

Kesanku :

Kubaca pada saat aku pulang Indonesia Januari 2006 lalu, gara-gara terlalu asyik membaca buku ini, sempat dimarahi oleh mama, karena menurutnya sudah lama aku tak pulang Indonesia, eh pulang-pulang kog hanya ditinggal baca buku :p

Well, what can I say ? :) Tujuanku kepulanganku salah satunya termasuk memuaskan keinginanku membaca buku dalam bahasa Indonesia. Dan kebetulan temanku memiliki novel ini, dan meminjamkannya padaku. Kesan awal, menarik sekali ! Ikut larut dalam perasaan Sayuri sebagai gadis kecil dan segala keluguannya. Tengah-tengah, menurutku karakter si tokoh utama Sayuri justru tidak terlalu menonjol, menurutku justru karakter yang digambarkan oleh 2 orang peran pembantu, justru jauh lebih menarik daripada karakter si tokoh utama. Kedua orang itu adalah Mameko dan Hameha (aduh...betul tidak ya namanya ?)

Karena kehadiran dua orang ini, dan persaingan antara kedua orang inilah jalan cerita buku ini menjadi lebih hidup. Terus terang menurutku justru tokoh Sayuri sedikit membosankan, tak ada perkembangan karakter, dan tidak benar-benar menunjukkan kecerdasan yang katanya dimiliki olehnya (komentar-komentar yang diucapkan Mameha jauh lebih menunjukkan kecerdasan). Bagaimanapun, itu hanya pendapat pribadiku sih :p

Soal perasaan, buku ini bukan buku yang menghanyut birukan perasaan pembacanya kog, tak cukup membuat pembaca prihatin akan nasib para tokoh-tokohnya.

Aku juga kurang puas dengan endingnya, endingnya hanya mengesankan sebagai cerita romantika belaka yang sedikit dipaksakan untuk mengakhiri kisah (well, memangnya apa yang dapat diharapkan ? :p ) Anyway, secara keseluruhan ini cerita yang menarik kog, dan bisa mendapatkan beberapa filosofi dan pandangan kehidupan pula yang tak kalah menarik akan kehidupan ini, khususnya dari segi pandang kaum wanita ^.~


posted by Olive @ 5:30 PM
~ Olive & Book ~

0 意見/Comments:

Post a Comment

Home